بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Segala
puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga
akhir zaman.
“Jika penduduk
suatu negeri beriman dan berTaqwa, Kami akan bukakan berkat dari langit dan
bumi” (Al A’raf : 96)
“ALLAH
menjadi pembela (pembantu) bagi orang yang berTaqwa” (Al Jatsiyah: 19)
“Akan Aku wariskan bumi ini kepada orang-orang yang sholeh (berTaqwa)” (Al Anbiya: 105)
Kejayaan suatu bangsa yang kejayaan tersebut bersifat selamat dan menyelamatkan tidak akan bisa diraih kecuali melaui jalan Taqwa. Bila melalui jalan selain Taqwa maka akan lahir berbagai macam kerusakan di muka bumi.
“Akan Aku wariskan bumi ini kepada orang-orang yang sholeh (berTaqwa)” (Al Anbiya: 105)
Kejayaan suatu bangsa yang kejayaan tersebut bersifat selamat dan menyelamatkan tidak akan bisa diraih kecuali melaui jalan Taqwa. Bila melalui jalan selain Taqwa maka akan lahir berbagai macam kerusakan di muka bumi.
Sebagaimana
telah ALLAH firmankan:
“Telah
tampak kerusakan di darat dan di bumi di sebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya ALLAH merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Ar Rum : 41)
Bangsa
yang berTaqwa tentulah masyarakatnya adalah masyarakat yang berTaqwa.
Masyarakat yang berTaqwa tidak mungkin terwujud tanpa terwujudnya
keluarga-keluarga yang berTaqwa. Dan keluarga-keluarga yang berTaqwa tentu mustahil
terwujud bila insaniah dalam keluarga tidak berTaqwa. Artinya, supaya bangsa
ini bangkit dan mendapat kejayaan, insan bangsa ini perlu dibina dan dididik
menjadi orang yang berTaqwa. Apa sebenarnya Taqwa itu? Mengapa bila disebut
kata Taqwa, kita sudah tidak merasakan apa-apa lagi? Mengapa kata Taqwa tidak
lagi berkesan pada jiwa kita padahal setiap khutbah Jumat khatib selalu
mewasiatkan Taqwa? Mengapa Taqwa ini seperti dipinggirkan, padahal Taqwa ini
adalah kunci kemenangan dan kejayaan umat Islam di dunia dan akhirat.
Hari
ini, sudah 81 tahun berlalu semenjak kejatuhan khilafah Islam. Artinya, jauh
sebelum kejatuhan secara resmi tersebut, umat Islam sudah lama menjadi lemah.
Umat Islam telah terserang penyakit cinta dunia dan takut akan kematian. Fakta
sejarah ini jelas telah menunjukkan kepada kita bahwa sudah lama umat Islam ini
kehilangan sifat Taqwa. Sehingga kebanyakan orang tidak lagi paham apa
sebenarnya Taqwa. Walaupun Taqwa selalu disebut tetapi ilmu tentang Taqwa tidak
pernah diajarkan. Jalan untuk mendapatkan Taqwa tidak pernah diberitahu.
Syarat-syarat dan rukun-rukun Taqwa juga tidak pernah lagi dinyatakan. Wajarlah
jika kemudian bagi sebagian orang, perkataan Taqwa tidak ada arti apa-apa lagi
karena kebanyakan orang sudah tidak paham.
Taqwa
bukan sekedar melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan ALLAH. Orang
melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan tidak selalu berdasarkan Taqwa.
Mereka taat mungkin karena ada sebab lain seperti menginginkan upah, ingin
dipuji, dan ingin pengaruh. Mereka juga meninggalkan yang dilarang bisa karena
ingin menjaga nama baik, takut dihukum, takut dihina,dan takut diasingkan.
Begitulah arti Taqwa telah disalahartikan. Maksud dari Taqwa telah disempitkan.
Taqwa
berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. Hujahnya adalah Al
Quran At Tahrim ayat 6 yang bermaksud: “Wahai orang yang beriman, hendaklah
kamu memelihara kamu dan kelurgamu dari api neraka”. Dalam Al Quran, ALLAH
sering menyeru dengan kalimat ittaqu atau yattaqi. Tambahan huruf pada asal
kata waqa membawa perubahan makna. Di sini ittaqullah mempunyai maksud
hendaklah kamu mengambil ALLAH sebagai pemelihara /benteng/pelindung. Yaitu
hendaklah jadikan Tuhan itu pelindung. Jadikan Tuhan itu benteng. Bila sudah
berada dalam perlindungan, kubu atau benteng Tuhan maka perkara yang negatif
dan berbahaya tidak akan masuk atau tembus. Artinya jadikanlah Tuhan itu dinding
dari segala kejahatan.
Orang
yang berTaqwa adalah orang yang luar biasa disebabkan dia adalah manusia yang
sudah bersifat malaikat. Dia sudah menjadi orang Tuhan. Sebab itulah dia
dibantu dan dibela oleh Tuhan.
Saudaraku,....Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kpd Allah dgn arti taqwa yg sebenar-benarnya taqwa. Dan hanya orang berTaqwalah yang akan selamat dunia akhirat.
Amieeeen,...61x.
Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.
Saudaraku,....Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kpd Allah dgn arti taqwa yg sebenar-benarnya taqwa. Dan hanya orang berTaqwalah yang akan selamat dunia akhirat.
Amieeeen,...61x.
Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.
Wallahu
a’lam bish-shawab.
Smoga
bermanfaat.
Amieeeen,...61x.
0 Response to "Jalan Taqwa yang Sebenarnya"
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.